Berbicara
soal bulb tidak lepas dari pembahasan shutter speed. Apa hubungannya? Karena bulb masuk dalam
lingkup shutter speed. Jadi untuk mengetahui cara kerja bulb adalah dengan
mempelajari dasar shutter speed.
Shutter speed atau kecepatan shutter memiliki kecepatan yang variatif dan bisa
Anda atur sesuai kebutuhan. Bisa cepat dan juga bisa lambat. Nah, shutter speed
yang paling lambat itulah yang dinamakan bulb.
Secara umum kecepatan shutter pada semua kamera adalah 30 detik, jika lebih
dari 30 detik sudah masuk ke mode bulb.
Pada shutter speed yang sangat cepat umumnya digunakan untuk merekam
"jelas" subjek bergerak seperti memotret olah raga, kendaraan
bergerak dan levitasi, gunanya untuk mencegah terjadinya motion gerakan dari
subjek. Istilah untuk ini disebut membekukan gerakan.
Lalu bagaimana dengan shutter speed yang lambat dan bahkan sangat lambat
seperti bulb?
Kebalikkan dari shutter
speed yang cepat, maka pada bulb seperti kesengajaan membiarkan terjadinya
motion / blur pada subjek yang bergerak sehingga muncullah efek visual seperti
bayang dari bias gerakan. Jika bulb diterapkan pada subjek bercahaya seperti lalu
lintas kendaraan pada malam hari, maka hasilnya Anda akan melihat lukisan cahaya
bergaris yang timbul dari lampu kendaraan yang sedang melintas. Contohnya
seperti foto di bawah ini:
Kesimpulannya, bulb atau shutter speed lambat dapat merekam
"semua" gerakan subjek dari awal sampai batas waktu bulb itu selesai.
Jadi misalkan Anda memotret subjek bergerak dari kiri ke kanan menggunakan mode
bulb atau shutter speed lambat, maka hasilnya semua gerakan subjek (dari kiri
ke kanan) akan terekam.
Pengembangan Bulb
Kreatifitas menggunakan bulb tidak hanya berhenti sampai di atas. Masih dalam
metode yang sama namun Anda bisa menghasilkan kreasi yang berbeda, salah
satunya adalah teknik "Light Painting (lukisan cahaya)".
Teknik ini memotret seseorang yang melukis sesuatu menggunakan benda bercahaya
(senter atau semacamnya) seperti menulis kata, nama, atau menggambar suatu
objek. Contoh light painting sederhana seperti foto di bawah ini:
Selain teknik light painting, Anda juga bisa menggunakan bulb untuk foto
pemandangan (landscape) dan kembang api (fireworks). Namun untuk foto landscape
lebih tepat dikatakanlong eksposur karena bukan hanya mengenai bulb saja
tapi juga memaksimalkan 2 pengaturan lainnya yaitu ISO dan aperture. Berikut
contohnya:
Bulb Dan Long Exposure
Perlu Anda ketahui kalau bulb belum bisa dikatakan sepenuhnya sebagai long
exposure tapi bulb hanya merupakan bagian dari long exposure.
Alasannya?
Bulb hanya berhubungan pada 1 elemen / pengaturan dari 3 elemen lainnya yang
membentuk eksposur yaitu shutter speed. Sedangkan long exposure bekerja dengan
memaksimalkan ke tiga elemen yaitu shutter speed, aperture dan ISO, yang disebut segitiga eksposur.
Memilih Waktu Untuk
Melakukan Bulb
Tidak pada semua waktu Anda bisa menggunakan teknik bulb ini. Bulb
digunakan pada kondisi pencahayaan yang gelap seperti malam hari, dalam
terowongan, atau dalam ruang tak bercahaya. Namun secara umum bulb digunakan
pada malam hari.
Alasannya?
Bulb = shutter speed lambat yaitu tirai rana terbuka dalam waktu yang sangat
lama. Sehingga jumlah cahaya yang masuk ke kamera melalui tirai rana sangat
banyak. Lalu jika bulb digunakan pada siang hari bisa menghasilkan pencahayaan
yang sangat over, bahkan mungkin Anda hanya akan melihat cahaya putih dan tak
ada objek apapun pada foto. Oleh sebab itu bulb digunakan pada kondisi minim
cahaya untuk mengimbangi pencahayaan akibat pengaruh dari bulb itu sendiri.
wah jadi pengen nyobain foto kaya gini min
BalasHapus