Senin, 16 Mei 2016

7 Tips Membuat Foto Makro (Macro Photography)


Macro Photography (atau Photomacrography atau Macrography) adalah genre fotografi yang fokus pada subjek berukuran kecil seperti serangga atau hewan kecil lainnya. Oleh sebab itu genre ini disebut juga sebagai fotografi close-up yang sangat ekstrim. Bahkan seorang fotografer makro bisa membidik mata serangga yang kecil seperti seekor semut.

1. Gunakan Lensa Terbaik


Panjang fokus lensa makro berkisar dari 50mm - 200mm. Meskipun banyak lensa zoom membanggakan untuk pengaturan makro, ini biasanya kurang dari setengah life-size untuk perbesaran makro yang sebenarnya, namun Anda bisa memilih mulai dari 1:1 dan tidak kurang.
Sebuah lensa 50-60mm cocok untuk memotet makro kelas umum tetapi jika Anda ingin jarak subjek yang lebih besar gunakan lensa 100mm tapi ini akan memberikan sedikit beban pada harga lensa.

Untuk subjek seperti kupu-kupu dan capung, jarak lensa ke subjek menjadi lebih penting untuk ukuran panjang lensa Anda sehingga fokus harus lebih besar.

Sedangkan lensa kisaran 150-200mm adalah yang paling mahal, tapi Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih super ketimbang hasil dari lensa makro biasa.


2. Menambahkan Extension Tube Pada Zoom Focal Standar


Extension Tube merupakan alat tambahan yang dipasang pada lensa untuk memperpendek jarak fokus lensa Anda. Dengan alat ini Anda bisa menghasilkan gambar yang jauh lebih besar dari subjek yang kecil.

Seekor kumbang bunga berkaki tebal dibidik dengan lensa zoom 18-200mm + tube 20mm, ini bisa menjadi contoh alternatif yang jauh lebih murah daripada membeli lensa makro mahal. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan lebih dari 1 extension tube ke lensa Anda.


3. Menambahkan Dioptres Untuk Membuat Fokus Lensa Lebih Dekat

Close-up filter adalah elemen tunggal untuk lensa yang terlihat seperti kaca pembesar. Filter ini memiliki sekrub ulir yang dipasang pada elemen depan lensa dan dapat memberikan alternatif murah untuk menciptakan sebuah lensa makro hebat .

Filter ini tersedia dalam berbagai kekuatan yang diukur dalam dioptri. Close-up filter yang sering tersedia adalah +1, +2 atau +4 dioptri pembesaran.

Dioptres juga tersedia pada filter persegi seperti gaya Cokin Filter. Dan keuntungan lain menggunakan dioptres bisa digunakan juga untuk membuat foto close-up.


4. Terapkan Teknik Depth of Field Yang Sesuai

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan konsep Depth of Field (DOF), pilih bukaan aperture terkecil seperti f/16 atau bahkan f/22. Anda akan menemukan bahwa menerapkanDOF pada aperture f/22 dengan jarak sekitar 15mm adalah yang terbaik.

Di sisi lain mungkin Anda ingin menggunakan DOF yang ekstrim dan menunjukkan sedikitketajaman / fokus seperti menggunakan bukaan aperture "penuh" f/2.8 atau f/4. Dan salah satu keuntungan dari cara ini adalah setiap bagian diluar fokus (seperti background) akan menunjukkan bentuk seperti lingkaran gelembung yang terlihat sangat menarik.


5. Padukan Flash Dengan Ambient Light

Memang dengan menggunakan sebuah cahaya dari flash untuk menghidupkan gambar adalah cara umum yang sering dilakukan, apalagi pemula.

Hati-hati menggunakan flash sepenuhnya pada foto makro. Ketika menghidupkan flash dengan shutter speed naik 1-stop maka hasilnya akan sangat gelap pada bagian background dan hanya terang pada subjek saja. 

Anda bisa menurunkan shutter speed dibawah nilai 1/200 (200detik) untuk membiarkan ambient light tetap ada pada bagian background.



6. Gunakan Bantuan Third Hand


Third Hand merupakan aksesori penting untuk fotografi makro. Ini sangat berguna sekali untuk menjaga posisi subjek tetap stabil dan untuk menghindari gerakan subjek oleh tiupan angin.



7. Pemilihan Background

Pilih latar belakang atau background dengan warna yang berbeda dengan subjek yang Anda bidik.

Fotografi makro memang tidak semudah yang Anda fikir. Selain membutuhkan alat dan skill, ada beberapa masalah umum yang sering dijumpai saat memotret subjek mini seperti makro.

1 komentar: